1. Oleander
Tanaman oleander atau Nerium
oleander dianggap sebagai tanaman paling beracun di dunia. Karena seluruh
bagian tanaman mengandung racun dan terdiri dari beberapa jenis racun. Tapi
racun yang paling berbahaya adalah oleandrin dan neriine yang bisa berefek kuat
pada jantung.
Meski
demikian tanaman ini sering digunakan sebagai dekorasi dan berasal dari daerah
mediterania dengan tinggi mencapai 1,8-5,4 meter.
Jka menelan daun yang mengandung racun ini akan menimbulkan gejala diare, muntah, sakit perut hebat, mengantuk, pusing, denyut jantung tidak teratur serta kematian. Jika korban ditolong sebelum 24 jam, maka peluang untuk selamatnya tinggi. Biasanya pasien didorong untuk muntah dengan memompa perutnya atau mengonsumsi arang aktif untuk menyerap racun.
Jka menelan daun yang mengandung racun ini akan menimbulkan gejala diare, muntah, sakit perut hebat, mengantuk, pusing, denyut jantung tidak teratur serta kematian. Jika korban ditolong sebelum 24 jam, maka peluang untuk selamatnya tinggi. Biasanya pasien didorong untuk muntah dengan memompa perutnya atau mengonsumsi arang aktif untuk menyerap racun.
2. Water Hemlock
Tanaman water hemlock atau Cicuta
maculata adalah tanaman yang menarik dengan daun ungu bergaris-garis putih
serta berbuah kecil. Tanaman ini berasal dari Amerika Utara dengan tinggi
mencapai 1,8 meter serta tumbuh subur di sepanjang tepi sungai, rawa, dataran
rendah dan padang rumput yang basah.
Racun
yang terkandung dalam tanaman ini disebut dengan cicutoxin yang ada diseluruh
tanaman dan paling terkonsentrasi di akar. Racun ini menyebabkan kejang yang
kaku dan menyakitkan, mual, muntah, kram dan tremor (gemetar) otot. Kalaupun
selamat dari racun ini biasanya akan menderita amnesia.
3.
Rosary Pea (tanaman saga)
Tanaman rosary pea atau Abrus
precatorius adalah benih yang cantik dilihat dengan perpaduan warna merah dan
hitam, sehingga sering digunakan untuk perhiasan. Benih ini mengandung racun
abrin dan akan berbahaya jika lapisan benih rusak atau tergores. Karenanya
pembuat perhiasan lebih rentan terkena racun dibanding pemakainya. Tanaman ini
bisa mencapai tinggi 20 meter dan menyebar di seluruh negara terutama negara
beriklim tropis dan sub-tropis.
Racun
abrin ini lebih mematikan dibanding ricin, karena kurang dari 3 mikrogram abrin
atau tidak sampai satu benih sudah cukup mematikan. Gejala keracunan yang
muncul adalah sulit bernapas, demam, mual, ada cairan di paru-paru. Jika benih
tersebut tertelan bisa menyebabkan mual, muntah, dehidrasi, gagal ginjal, hati
dan limpa. Kematian biasanya terjadi dalam waktu 3-5 hari.
4. Deadly Nightshade (Kecubung)
Deadly nightshade atau Atropa
belladonna mengandung racun atropine dan scopolamine di dalam batang, daun,
buah dan akar. Tanaman ini tumbuh setinggi 0,6-1,2 meter dengan daun hijau
gelap dan berbentuk lonceng ungu. Bunganya akan mekar di pertengahan musim
panas. Hanya ditemui pada beberapa wilayah di dunia.
Racun
yang ada bisa mempengaruhi sistem saraf. Pada dosis yang cukup, racun akan
melumpuhkan ujung saraf dari otot seperti pembuluh darah, jantung dan otot
gastrointestinal. Gejala keracunan yang timbul adalah pupil membesar atau
melebar, lebih peka terhadap cahaya, penglihatan kabur, sakit kepala, kebingungan
dan kejang. Menelan 2 buah ini bisa membunuh seorang anak, jika 10-20 buah bisa
membunuh seorang dewasa.
5.
Castor Bean (Jarak)
Tanaman
castor bean atau dikenal dengan Ricinus communis secara luas dibudidayakan
untuk castor oil dan juga sebagai tanaman hias. Pada kenyataannya tanaman ini
mengandung racun mematikan yang disebut dengan ricin. Dulunya tanaman ini
banyak ditemukan di Afrika, tapi sekarang bisa ditemukan di seluruh dunia.
Tanaman ini tumbuh dengan baik di daerah tandus dan tidak memerlukan perawatan
khusus.
Sebagian
besar ricin terkonsentrasi di lapisan benih, karenanya mengonsumsi 3 benih
tanaman ini sudah bisa mematikan seorang anak. Gejala keracunan benih ini
adalah mual, kram perut, muntah, pendarahan internal, kegagalan sirkulasi dan
ginjal. Selain itu debu yang menempel di benih ini juga bisa menimbulkan reaksi
alergi seperti batuk, nyeri otot dan kesulitan bernapas.
0 komentar:
Posting Komentar