Blog Archive

Jumat, 28 Oktober 2011

9 Penyakit yang Diwariskan Keluarga

Sejarah keluarga memegang peranan penting dalam kondisi kesehatan seseorang. Misalnya jika dalam keluarga ada riwayat penyakit kanker, itu berarti kita atau anak-anak kita memiliki kemungkinan untuk mewarisi gen yang sama. Dengan kata lain risikonya untuk terkena kanker jauh lebih tinggi daripada risiko individu yang tidak memiliki gen tersebut.
Sejauh ini para ilmuwan telah mengidentifikasi gen-gen yang dapat meningkatkan sekitar 400 kondisi penyakit paling menonjol, seperti misalnya parkinson dan cystic fibrosis atau kondisi fatal yang disebabkan oleh mutasi genetik. Cystic fribrosis menyebabkan terbentuknya lendir lengket dan tebal di dalam paru-paru dan berbagai bagian lain.
Kendati demikian beberapa penyakit tidak hanya disebabkan oleh gen tunggal melainkan akibat kombinasi beberapa faktor seperti pola makan dan gaya hidup. Sebut saja misalnya tekanan darah tinggi, penyakit jantung atau skizofrenia.
Berikut ini beberapa penyakit beserta persentase tingkat risiko yang mungkin bisa diturunkan terkait riwayat yang dimiliki oleh anggota keluarga :
1. Tekanan darah tinggi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal atau kronis (dalam waktu yang lama). Hipertensi sering tidak disadari karena tidak bergejala. Untuk mengetahuinya perlu dilakukan pengukuran tekanan darah. Jika tidak segera diobati, dapat meningkatkan risiko stroke atau serangan jantung.
Risiko diturunkan: Menurut para ahli, jika salah satu orang tua Anda memiliki tekanan darah tinggi, risiko Anda mendapatkan penyakit ini sebesar 15 persen atau bahkan lebih tinggi.
2. Kolesterol tinggi
Dalam keluarga yang sama, kadang para anggotanya memiliki tingkat kadar kolesterol tinggi. keadaaan ini dalam ilmu kedokteran disebut Familial Hypercholesterolaemia (FH). FH disebabkan oleh perubahan gen dimana lemak tidak dimetabolisme dengan baik dalam darah dan menumpuk di arteri. FH merupakan satu contoh dari sifat genetik yang
dominan, yang berarti bahwa seseorang memerlukan hanya satu gen abnormal untuk memiliki kondisi tersebut.
Risiko diturunkan: Dr Nigel Capps, dari Inggris mengatakan, jika salah satu orang tua Anda memiliki hiperkolesterolemia familial, maka Anda memiliki risiko 50 persen mendapatkan penyakit tersebut.
3. Hipotiroid
Hipotiroid terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan cukup hormon tiroksin. Gejala yang muncul biasanya sering merasa kelelahan dan penurunan berat badan. Penyakit ini tujuh kali lebih mungkin terjadi pada perempuan.
Risiko diturunkan: Dr Mark Cohen, konsultan endokrinologi dari Spire Bushey Hospital, Hertfordshire mengungkapkan, memiliki saudara atau ibu dengan tiroid (kurang aktif), maka Anda memiliki risiko 20 kali lebih mungkin untuk mendapatkannya.
4. Gangguan Bipolar
Gangguan bipolar (juga dikenal gangguan manik depresi) adalah suatu kondisi yang menyebabkan periode depresi dan mania, biasanya dipicu oleh stres. Diduga disebabkan oleh ketidakseimbangan kimia di otak, dan pengaruh faktor genetik.
Risiko diturunkan: Jika ada orang tua yang memiliki penyakit ini, maka risiko untuk setiap anak-anak mereka mengalami hal sama adalah sebesar 10-15 persen.
5. Diabetes tipe 2
Umumnya gejala awal diabetes tipe 2 tidak dapat dideteksi. Risiko mengidap diabetes cukup tinggi jika keluarga, orang tua atau saudara Anda juga memiliki riwayat penyakit ini.
Risiko diturunkan: Jika ada salah satu orang tua dengan diabetes tipe 2, risiko penyakit itu diturunkan sebesar 15 persen. Tetapi jika kedua orang tua memiliki kondisi tersebut, risiko penyakit itu diturunkan kepada anak mereka sebesar 75 persen. Namun, faktor lain seperti kegemukan, malas olahraga dan makan yang tidak sehat dapat meningkatkan resiko.
6. Arthritis (radang sendi)
Osteoarthritis adalah jenis penyakit sendi yang disebabkan oleh keausan sendi dan merupakan salah satu dari keluarga besar penyakit arthritis yang paling sering terjadi. Penyakit ini mempengaruhi sekitar 80 persen orang pada suatu waktu dalam kehidupan mereka.

Risiko diturunkan
: Banyak masyarakat yang menganggap kalau osteoartritis adalah penyakit yang diturunkan. Tetapi Dr. Sanggar mengatakan, kondisi seperti ini sebetulnya sangat jarang diwariskan. “Ini biasanya terjadi karena keausan pada sendi,” katanya.
7. Motor Neuron Disease (MND)
MND adalah suatu penyakit mematikan yang sudah dikenal sejak abad ke-19. Karena relatif jarang ditemukan sering seorang dokter luput mendeteksi gejala-gejala penyakit ini bahkan banyak yang mendiagnosanya sebagai stroke.
Penyakit umumnya merusak sistem saraf sehingga menyebabkan otot lemah. Penyakit ini cenderung mempengaruhi orang berusia lebih dari 40 tahun dan lebih sering menimpa laki-laki. Penyebab pastinya belum jelas, tetapi penyakit ini bisa diturunkan.
Risiko diturunkan: Peneliti mengatakan, sekitar 10 persen penyakit ini dapat diturunkan jika Anda memiliki kerabat dekat dengan kondisi seperti tersebut.
8. Kanker payudara dan ovarium
Kanker payudara adalah kanker paling umum yang diderita kaum perempuan. Di Indonesia, kanker payudara merupakan salah satu penyakit penyebab terbesar kematian pada wanita. Sedangkan kanker ovarium, biasa dikenal dengan “silent killer”, menduduki peringkat ke-lima sebagai penyebab kematian pada wanita akibat kanker.
Risiko diturunkan: Menurut penelitian sementara 90 persen kasus tidak diwariskan. Hanya 5-10 persen kanker payudara disebabkan oleh mutasi gen yang diwariskan dari satu ibu atau ayah. Mutasi gen BRCA1 dan BRCA2 adalah yang paling sering. Perempuan dengan mutasi ini memiliki risiko terkena kanker payudara sampai 80 persen. Meningkatnya risiko kanker ovarium juga dikaitan dengan mutasi gen ini.
9. Parkinson
Penyakit parkinson dimulai secara samar-samar dan berkembang secara perlahan. Pada banyak penderita, pada mulanya parkinson muncul sebagai tremor (gemetar) tangan ketika sedang beristirahat. Penyakit ini cenderung diturunkan, walau terkadang faktor genetik tidak memegang peran utama. “Sekali lagi, ini adalah kondisi multi-faktorial,” kata Dr Walker.
Risiko diturunkan: Menurut Walker, mereka yang mempunyai orangtua, saudara atau kerabat dekat dengan gangguan parkinson, maka dua kali lipat lebih mungkin untuk mengalami hal serupa.

Sisi Gelap Dunia Kedokteran Modern

Realitas mungkin mengejutkan kita. Sebuah penelitian besar dari Lembaga Pengobatan Amerika Serikat tahun 2007 memperkirakan bahwa “kurang dari separuh” prosedur yang dilakukan dokter dan keputusannya mengenai pembedahan, resep obat dan pemeriksaan merupakan keputusan yang pasti dan efektif. Lebih dari separuh merupakan kombinasi dari tebakan, teori dan tradisi, dengan pengaruh kuat dari well, kapitalis. Yup, kita sudah akrab dengan faktor yang satu ini. Mengenai betapa mahalnya harga sewa kamar semalam atau harga obat.
Dokter sering kali sama butanya dengan pasien mereka saat mereka mencoba memberikan resep obat, melakukan pembedahan atau pemberian implan. FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika) hanya mengatur obat, alat dan prosedur pemeriksaan, namun ia tidak mengendalikan bagaimana dokter harus menggunakannya dan tidak punya kendali sama sekali pada operasi pembedahan. Kurangnya pengawasan ini berakibat pada kurangnya pengetahuan dokter mengenai efek samping, bahkan dari produk atau prosedur yang telah digunakan bertahun-tahun. Bila sebuah produk baru datang, katakanlah obat jenis baru dan penjualnya menyebutnya obat anti tuberkulosis, dokter kemungkinan kecil tahu perbedaan antara benar atau tidaknya klaim tersebut.
Lambang Kedokteran
Akibatnya, dilaporkan lebih dari 770 ribu orang per tahun di Amerika Serikat mengalami cedera atau kematian karena komplikasi obat, efek samping tak terduga dan akibat lain yang semestinya dapat dihindari bila penelitian yang hati-hati dilakukan sebelum obat tersebut diberikan.
Pengaruh Kapitalisme
Studi tahun 2002 dalam Journal of the American Medical Association (JAMA) mengungkapkan kalau 87 persen penulis panduan obat mendapatkan pendanaan dari industri dan 59 persen di bayar oleh perusahaan obat yang berkaitan dengan panduan obat yang mereka tulis. Lebih baru lagi, ditemukan kalau obat Avandia yang berfungsi mengobati diabetes ternyata memiliki efek samping peningkatan resiko serangan jantung. Kenapa obat ini bisa lolos. Ternyata kemungkinan para penulis artikel jurnal ilmiah medis yang mendukung efektivitas obat ini didanai oleh perusahaan obat tersebut tiga hingga enam kali lipat lebih banyak dari ilmuan yang netral murni dari Universitas.
Dalam pembedahan juga demikian. Ambil contoh pembersihan karotid di arteri. Penelitian menunjukkan kalau teknik carotid endarterectomy berhasil mengurangi resiko stroke sekitar 1 hingga 5 persen dalam lima tahun. Walau begitu, justru hasil pembedahannya sendiri mampu meningkatkan resiko stroke, serangan jantung dan kematian sebesar 3 persen. Teknik bedah yang diajukan sebagai pengganti, stenting, malah harus di hentikan karena membunuh pasien sebagai mana dilaporkan dalam studi di Perancis tahun 2006 yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine. Studi lain juga menemukan kalau 4.7 persen pasien mengalami stroke atau kematian dalam empat tahun setelah pembedahan endarterectomy, dibandingkan dengan 6.4 persen mereka yang dibedah dengan teknik stenting.
Peran ekonomi sangat kuat. Para ilmuan farmasi yang bekerja di perusahaan obat mungkin tahu kalau obat yang mereka rancang ternyata tidak efektif atau memiliki efek samping fatal. Namun eksekutif perusahaan tidak mau tahu. Mereka mengintimidasi dan memaksa para ilmuan mengganti penafsirannya. Kasus yang mencuat ke permukaan dicontohkan pada kasus Mary E Money, seorang internis dari Hagerstown, Marylan. Ia sadar kalau beberapa pasiennya yang dirawatnya mengalami gejala gagal jantung. Ia meneliti dan menemukan penyebabnya, yaitu Avandia. Segera beliau menghubungi perusahaan produsen obat tersebut untuk memperingatkan hal ini. Perusahaan tersebut kemudian mengirim surat ke Kepala Rumah Sakit tempat Mary bekerja untuk memaksa Mary tutup mulut. Mary merasa sangat terintimidasi dan mencoba mempublikasikan hasil penelitiannya ke jurnal ilmiah. Namun ia tidak mendapatkan dukungan dari teman penelitinya sendiri.
Kasus Mary mencerminkan puncak dari sebuah gunung es. Sangat mudah bagi dokter untuk mengabaikan atau melewatkan bukti, khususnya bila perusahaan obat atau alat medis menggunakan teknik pemasaran yang agresif untuk menangkal laporan yang dapat merusak pasaran. Tahun 2002, JAMA melaporkan hasil sebuah studi besar yang disebut ALLHAT, atau Antihypertensive and Lipid Lowering Treatment to Prevent Heart Attack Trial. Penelitian ini memeriksa obat-obatan yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah. Hasilnya mengejutkan, obat diuretik generik yang murah sama efektifnya dalam mengendalikan tekanan darah dan mencegah serangan jantung dibandingkan obat yang mahal dan bermerk.
Dokter itu Sendiri
Halangan lain datang dari dokter sendiri. Seorang dokter bukanlah seorang yang super jenius, mampu menghapal setumpuk ensiklopedia nama ilmiah anggota tubuh atau penyakit, gejala, diagnosis dan segala jenis obat dari sisi kimiawi, biologi dan fisikanya. Kepala mereka bisa meledak, sementara waktu terus menekan. Harga diri juga kadang bermain. Takut dibilang dokter yang tidak percaya diri karena melihat buku dan meminta waktu lama pada pasien. Kadang justru pasien malah ragu dengan dokter yang demikian, padahal ini jauh lebih baik dari pada semata menebak, berteori dan meneruskan tradisi pemberian obat. Alhasil, kadang pasien diberikan setumpuk obat yang kegunaannya bermacam-macam, padahal untuk menutupi ketidak tahuan sang dokter tentang penyakit yang diderita sang pasien.
Michael Wilkes, wakil dekan Pendidikan di Universitas California di Davis mengeluhkan kalau sebagian besar mahasiswa kedokteran tidak diajarkan cara berpikir kritis. Diantara yang sedikit ini adalah David Newman dari Mount Sinai. Ia terkejut saat masuk kuliah kedokteran saat ia bertanya pada seniornya, ternyata para seniornya yang telah bertahun-tahun menjadi dokter, memberikan jawaban yang semata berbentuk opini tanpa basis fakta.
Adanya kondisi ilmiah ini membuat studi kedokteran yang menggunakan metode meta analisis tampaknya merupakan metode yang tidak berguna. Studi meta analisis pada dasarnya adalah studi yang meninjau sebanyak mungkin studi, artinya ia sebuah Tinjauan Literatur belaka. Apa jadinya jika seorang ilmuan kedokteran dengan berbekal penelitian meta analisis mengklaim kalau mayoritas penelitian menunjukkan tidak adanya efek samping suatu obat, padahal kenyataannya ada efek samping yang fatal.
Solusi
Solusi masalah ini terang benderang. Harus dilakukan reformasi kebijakan kesehatan dan pendidikan praktisi kesehatan. Calon dokter, perawat dan yang terkait harus diajarkan cara berpikir kritis dan menerapkannya dalam hidup sehari-hari. Pendanaan penelitian obat harus berada di tangan Universitas dan netral dari campur tangan perusahaan farmasi. Solusi lain dapat menyusul, seperti peradilan malpraktek dan sebagainya, tapi pendidikan dan kebijakan adalah dua hal yang paling penting.
Bagi kita para awam, hal ini tampaknya mimpi buruk abad pertengahan yang bangkit kembali. Apa bedanya dokter dengan dukun kalau begitu? Well, tetap ada bedanya. Yang kita perlu adalah kebijaksanaan dan kemampuan berpikir kritis. Obat tradisional mungkin lebih manjur, tapi kita perlu bukti. Obat yang lebih mahal mungkin lebih manjur, tapi kita juga perlu bukti. Mungkin cukup bijak bagi saya untuk ke Puskesmas terlebih dahulu sebelum ke dokter. Di Puskesmas murah meriah dan seperti dalam penelitian di Amerika Serikat tadi, obat generik ternyata sama efektifnya dengan obat mahal.
Walau bagaimana pun, gambaran di atas adalah kondisi yang terjadi di Amerika Serikat. Mengenai Indonesia? Mungkin lebih baik, mungkin juga lebih buruk. Bagi anda yang menyimpulkan kalau Indonesia lebih buruk, terutama karena “Hei, negara maju seperti Amerika saja masih seperti itu, apalagi kita” maka anda harus berhati-hati.
Mungkin saran dari Sheldon Lipshutz, M.D, dokter yang berpengalaman lebih dari 40 tahun dapat berguna untuk anda. Sebelum anda memutuskan untuk menemui dokter, anda harus :
1. Memikirkan secara kritis keputusan tersebut, terutama akibatnya sebelum, saat, dan sesudah perawatan
2. Ingatlah kalau dokter tidak selalu benar
3. Rasa sakit adalah tanda bagian tubuh ada yang salah, karena itu kenali jenis-jenis penyakit
4. Bersiap-siaplah dengan kemungkinan terburuk
5. Buatlah rencana kesehatan dan periksa secara kritis alternatif lain selain dokter
6. Bekerja samalah dengan dokter bila memang jadi berkunjung ke dokter, karena diagnosa hanya dapat berhasil bila anda mau berterus terang dan bekerja sama
7. Setiap konsumsi obat memiliki pengaruh. Karenanya kenali obat anda
8. Anda harus lebih hati-hati lagi bila anda wanita
9. Dan anda juga harus memberi perhatian lebih pada anak-anak dan manula
10. Kenali tubuh anda sendiri

Koleksi Foto Miyabi 2

Koleksi Foto Miyabi
Koleksi Foto Miyabi
Koleksi Foto Miyabi
Koleksi Foto Miyabi
Koleksi Foto Miyabi
Koleksi Foto Miyabi
Koleksi Foto Miyabi
Koleksi Foto Miyabi
Koleksi Foto Miyabi

Kumpulan Foto Miyabi


Foto Miyabi
Foto Miyabi 1
Foto Miyabi 2
Foto Miyabi 3
Foto Miyabi 4
Foto Miyabi 5
Foto Miyabi 6
Foto Miyabi 7
Foto Miyabi 8
Foto Miyabi 9

selamat menikmati



cewex  cantikcewek cantik
youtube  cewek cantik
kumpulan foto cewek cantik
foto cewek cantik










Narsiiiisss !!!



cewek cewek cantik
foto cewek cantik
foto wanita cantik
gambar wanita cantik indonesia
gadis cantik

Wanita Korea Tercantik - Mw yang mana ????

1. Song hye gyo

cewek korea
inget masa main film Full house yang bener-bener lucu, konyol dan juga kocak banget xixix

2.Han Chae Young

cewek korea

kalo yang satu ini waktu main film my sassy girl(udah kepincut dah hehehe) film kocak dan lucu juga tuh

3. Han Ga In
cewek korea
yang ini juga main di film yu hee the witch, film yang menarik buat sobat nih(perempuan xixixi)

4. Kim Tae He
cewek korea

kalo yang artis korea yang bening satu ini main di film stairway to heaven jadi pemeran orang yang jahat tapi tetep gak isa di pungkiri cakep banget yah xixiix

5. Han Hyo Jo
cewek korea
nah kalo yang satu ini nih :D main di film il ji mae bareng le jun ki(my idol xixix) dan juga main di film dong yi yang beberapa waktu lalu tayang di indosiar

6. Son Ye Jin
cewek korea
kalo yang satu ini di kenal dengan film personal taste nih bersama lee min ho xixix pasti dah pada tahu dong :)

7. Lee Da Hae
cewek korea
wuiih yang satu ini juga main film ama lee jun ki di my girl jadi inget-inget waktu dia main film xiixxi konyol abis

8.Yoon Eun Hye

cewek korea

udah kenal kan ama Yoon Eun Hye yang udah pernah main film princes hour ataupun itutuh coffe prince.

9. Ha Ji Won
cewek korea
yang satu ini maren baru main di film secret garden gayanya itutuh keren abis dah xixix

10. Eugene Kim
cewek korea
dan ini yang terakhir yang pernah bermain king of baker, kim tak goo.

Template by:
Free Blog Templates